Rabu, 08 Februari 2012

first love

First love”
Mungkin kebanyakan orang berfikir , bahwa untuk melupakan cinta pertama adalah mencari cinta yang lain, tapi tidak buatku, aku akan terus bertahan dan berusaha ngedapatin my first love, meskipun harus dengan penuh perjuangan , inilah kisah cinta pertama ku…
Saat itu aku adalah murid pindahan alias murid baru di sekolah ku, di sekolahku yang dulu aku selalu menjadi juara terbaik. Tapi tidak di sekolah ini, aku harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan kembali posisiku yaitu menjadi juara terbaik. Ternyata tidak semudah yang ku bayangkan, di sekolah baru ini aku bersaing secara ketat dengan teman-teman ku. Awal aku pindah ke sekolah ini aku hanya mendapatkan peringkat ke empat, tapi aku tidak putus asa karena ini awal yang indah bagi ku untuk kembali mendapatkan juara terbaik.
Saat semester dua nilai-nilaiku mengalami peningkatan yang cukup membanggakan, entah sebab apa,mungkin karena gak mau tersaingi oleh ku Haya si peringkat pertama meminta aku untuk duduk dengannya, bodohnya aku menurut saja. Padahal banyak teman-teman ku bilang Haya mendekati ku supaya dia bisa memantau aku dari dekat, tapi aku tida mau su’udzon terhadap Haya, maka ku buang jauh-jauh pikiran negatif itu,semenjak aku duduk dengan Haya banyak sekali perubahan yang aku rasakan, awalnya aku tidak memilii teman yang banyak seperti Haya, kini semua teman Haya pun menjadi akrab denganku.
Aku dan Haya bersahabat. Selama bersahabat denganku Haya sering bercerita padaku bahwa ia menyukai seseorang yang juga sekelas dengan kami, Haya berfikir kalau aku dekat dengan lelaki itu, karena Haya tahu kalau rumah ku dengan rumah lelaki itu berdekatan. Padahal boro- boro dekat, kenal aja nggak, yang ada aku selalu risih dengan kehadirannya.
Nama lelaki itu Lutfi, tafi aku lebih sering memanggil dia Reno, karena keluarganya pun memanggil dia dengan panggilan itu. Mungkin Haya memang sangat suka pada Reno, aku sebagai sahabat, akhirnya mencoba untuk membantunya. Aku coba untuk kenal lebih dekat dengan Reno, dari situ aku mulai melupakan rasa risihku pada Reno demi membantu sahabatku Haya.
”Reno, tau gak...?”
”apaan...?”
” Haya tu suka banget ma kamu...!”
Si Reno bukannya ngejawab dia malah senyam-senyum gak karuan, sambil berjalan di depan ku.
”dih...dia gilakaliya...kok Haya bisa-bisanya ya...suka sama orang seperti Reno...”
gumamku dalam hati.
Tapi aku senang juga, karena aku akan berhasil mendekatkan Reno pada Haya.
Aku semakin akrab dengan Reno, tapi masih saja ada perasaan risih itu, setiap kali Reno memintaku untuk mengerjakan tugasnya.
Aku setuju dengan Haya ternyata Reno memang baik, tapi bagi ku kalau hanya baik belum cukup, mungkin di luar sana masih banyak orang yang lebih baik dari Reno. Hari ini aku duduk di depan rumah ku, tiba-tiba ada seseorang mengagetkan ku
” ayo...lagi ngelamunin Reno ya...?” Suara ka Bisma mengagetkan ku.
” idih...siapa lagi yang ngelamunin Reno, yang ada aku risih kalau harus ngedenger nama dia...!”
” alah...jangan gitu Me..., kalau Reno suka ma kamu mo di terima gk...?”
” ih...,apaan sih kak...,udah sana akh...,ganggu orang aja...!’
Kataku sambil melempari kak Bisma dengan kertas yang sengaja aku robek, kak Bisma malah cengengesan
” Tapi...,bener loh Me, Reno itu suka sama kamu...”
” Ih...kakak...!” jerit ku.
Kak Bisma lari sambil tertawa-tawa.
Aku termakan omongan kak Bisma
”Reno suka sama aku...,kaya nya gak mungkin deh...,lagian kalau aku nyampein salam dari Haya, Reno sepertinya seneng banget, ah...,aku harus fokus ke tujuan awal ku yaitu membantu mendekatkan mereka.
***
Inilah awal persahabatanku dengan Haya berantakan berawal dari masalah yang sangat sepele, hari itu aku kebagian jadwal piket, dan aku telah melaksanakannya, memang di kekasku segala sesuatunya harus di laporkan akhirnya Haya melapor kepada wali kelasku yang kebeneran adalah tantenya.
” bu semua yang piket hari ini belum melaksanakan piket...!” tutur Haya pada wali kelasku.
Kontan saja wali kelasku marah dan aku juga teman-teman yang satu piket dengan ku di hukumnya. Kami di suruh memunguti sampah yang ada di semua lingkungan sekolah. Aku sangat sebal pada Haya saat itu, tapi bukan maksudku untuk memutuskan persahabatan kami. Haya salah paham dan akhirnya dia menjauhi ku dan membicarakan semua kejelakan ku pada orang lain bahkan ada seorang teman ku yang bilang kalau Haya selalu menggunjingkan ku dengan panggilan JABLAY, tapi aku tak menanggapinya, setelah itu hubungan kami semakin berantakkan, kami memang sempat baikan tapi begitulah Haya, ia seakan tidak pernah kenal denganku.
***
Singkat cerita kami lulus dan masuk ke sekolah yang kami inginkan masing-masing. Aku dan Haya kembali di sekolah yang sama, sedangkan Reno dia sekolah ke luar kota. Walaupun Reno tidak pernah berkata apa-apa, tapi aku selalu bilang pada Haya lewat teman dekatnya kalau Reno menitipkan salam untuknya, Haya tak pernah menanggapinya. Hingga suatu hari aku mendengar kalau Haya telah berpacaran dengan kakak kelasnya, aku sedikit kecewa karena aku merasa kalau usahaku sia-sia.
Suatu hari pada saat liburan sekolah aku bertemu Reno, aku bilang padanya kalau Haya menitipkan salam untuknya,
”Ren...ada salam tuh dari Haya...!” sebenarnya aku hanya mengada-ngada,
karena aku fikir Reno sangat mencintai Haya. Tapi ternyata aku salah Reno malah menjawab.
”Haya...Haya siapa...?”
Aku sedikit kaget, Reno benar-benar lupa pada Haya atau hanya berpura-pura lupa.
”jangan pura-pura lupa...,aku tahu kamu itu suka kan sama Haya...?”
”Haya siapa...?”
”Haya teman sekolah kamu dulu...!”
”oh...ea aku baru ingat....!”
Hanya itu yang di ucapkan Reno, ia tidak mengatakan ia atau tidak. Aku jadi semakin bingung sebenarnya Reno itu cinta atau tidak sama Haya.
***
Aku mendapatkan jawaban atas kebingunganku itu, saat Reno liburan sekolah, ia sempat meminjam buku ku.aku pun gak tahu apa maksudnya dia meminjam bukuku. Saat dia mengembalikan buku ku daia hanya bilang.
”tanks ya...sory kalau tulisannya acak-acakan...!”
”Tulisan...,apa yang dia tulis di buku ku...?” tanya ku dalam hati.
Itu adalah hari terakhir ku bertemu dengannya. Karena penasaran aku segera membuka bukuku, lembar perlembar aku buka, dan ada satu lembar yang mengagetkan.
” YA HABIBATI LAA TA KHOPI WALAA TAHZANI MAA DUMTU ANA MA’AKI....”
”inikan tulisan Reno...!”
Pikir ku, apa dan siapa yang dia maksud, apakah yang dia maksud itu aku, aku segera membuang pikiran ku itu, tapi semakin aku mencoba melupakan kata-kata itu, aku semakin tak bisa untuk mendeletenya dari pikiran ku. Apa yang terjadi dengan aku, perasaan apa yang sedang ku rasakan ini, apakah ini yang namanya cinta, tapi rasanya aku tidak mungkin mencintai seseorang, aku pun tak pernah mengerti dengan arti cinta itu sendiri. Atau...apakah ini yang di sebut cinta pertama, tapi mengapa harus Reno yang menjadi cinta pertama ku bukankah dulu aku sangat membencinya, dan bukankah Haya juga mencintai Reno, mana mungkin aku mencintai seseorang yang juga di cintai sahabatku walau aku tahu kalau Haya telah mempunyai kekasih.
” ah...,ini tidak mungkin...!”
Aku terus membatin semoga semua ini tidak akan pernah terjadi.
***
Sebelumnya aku tak mudah percaya pada yang namanya lelaki. Tapi entah mengapa saat ini aku begitu percaya padanya bahkan aku berfikir dialah lelaki terbaik yang pernah aku kenal. Aku kembali bertemu Reno dan dia bilang kalau daia suka sama aku telah lama. Aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak bisa menolak saat Reno memanggilku dengan panggilan sayang. Entah bagaimana ceritanya aku dan Reno berpacaran. Berita itu langsung sampai ke telinga Haya.
” dia tuh tega banget...,ngerebut cinta pertama gue...!”
Kata Haya. Aku tahu Haya berkata seperti itu dari temanku yang juga temanny Haya.
Aku merasa bersalah pada Haya, tapi aku pun tak dapat memungkiri kalau aku juga mencintai Reno. Aku pikir itu kesalahan Haya sendiri, mengapa saat itu dia malah mencari pengganti Reno, mengapa dia malah mencari pelampiasan untuk cintanya. Dan sekarang setelah Reno dimiliki orng laian dia baru bilang kalau Reno’s her first love. Aku tak mungkin melepaskan Reno’s my first love itu begitu saja.
Aku berniat untuk menceritakan semua ini pada Reno, jikalau Reno sudah tahu dan dia lebih memilih aku maka akulah orang yang paling beruntung, tapi jika dia memilih Haya atau perempuan lainnya, apa boleh buat. Reno bahagia akupun bahagia.

Ku tak tahu mengapa aku maludisetiap dya ada di dekat ku
Aku sesat bila dya tak ada tak ingin aku jauh darinya
Ada rasa yang tak biasa yang mulai ku rasa
Dan yang entah mengapa mungkinkah ini pertanda aku jatuh cinta
Cinta ku yang pertama
Ex : Ime Naira Az-zahra juganakourazi