Minggu, 15 April 2012

goresan pena dilangit biru

Matahari takmpak tersenyum, mengintip dibalik jendela kamar dengan malu-malu. Seorang gadis cantik tengah merapikan tempat tidurnya, tangannya menggapai-menggapai seprai, sesekali kedua bola matanya bergerak kesana kemari. Setelah dirasanya rapi, ia bergegas mengambil sapu dan lap lantai, tangannya berpegang pada dinding, kadang sesekali ia terjatuh, namun tetaplah senyum yang mengembang di pipinya, membuat lesung pipitn yang semakin membuatnya cantik terlihat jelas. ketika ia hendak menyapukan  kamarnya terdengar dering telephon di ruang tamu.
" kring...,kring...,kring...!!!"
gadis itu dengan gesit segera menyimpan sapunya dan ia kembali menggapai-gapai udara bergegas ke ruang tamu untuk menganngkat telephon.
" kring...,kring...,kring...!!!" suara telephon itu semakin menjadi. Saat diangkatnya.
" hallo..., apa betul ini rumah mbak Cahaya...?"tanya suara disebrang sana
" iya betul.... maaf  ini siapa yah...?"
" saya dari panitia perlombaan cerpen itu mbak, dan saya ingin memberitahukan bahwa mbaklah yang menjadi juaranya...!"
" mas yakin, mas gak ngebohongin saya kan...?"
" kalow mbak gak percaya, besok akan ada orang ke rumah mbak yang akan menjemput mbak untuk hadir dalam acara penerimaan hadiah nanti, ya sudah terimakasih mbak..." suara di san pun tak terdengar lagi

"fan, fanny...!" teriaknya memanggil seseorang
"fan...,fanny..." teriaknya lagi.
"ya,ya...sebentar...!" kata gadis bernama fanny itu yang tak lain adalah sahabat cahaya
" ada apa sih ya...?" tanya fanny penasaran
"fan, aya berhasil...!"
" berhasil apa...?"
" aya berhasil menjadi juara cerpen itu fan..., aya senang banget..."
"aya seriuss...?" tanya fanny tak percaya
"serius...!"
"alhamdulilahh...., ya allah...dan berarti sebentar lagi mata aya akan segera di operasi, wah...selamat yah aya sayang...!"
"makasih fan, aya jadi gak sabar pengen cepet-cepet bisa ngeliat , betapa indahnya dunia ini, dan kecantikan sahabat aya yang satu ini...