Kamis, 07 Februari 2013

Love in Facebook

hai..., kenalin, nama gue gak terlalu penting tapi yang jelas gue biasa di panggil Ime, gw lupa apa gitu nama panjang gue..., ini bukan sebuah kisah nyata ya ng gue alami. tapi ini mungkin banyak terjadi di kalangan anak remaja sekarang bahkan mungkin bisa juga dialami sama ibu-ibu, bpak-bapak atau bahkan mungkin aki-aki dan nenek-nenek sekali pun yang sering nongkrong lewat facebook. ini deh  cerita gue...

Senin, 05 November 2012

BAB IV
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM KHITAN
LAKI-LAKI PADA PENDIDIKAN ANAK
Anak adalah amanat Allah SWT. pada orang tua untuk dapat dijaga,
diarahkan, dididik dan dibimbing agar menjadi anak yang bertaqwa kepada-Nya.
Pendidikan yang diperoleh anak dari orang tuanya menjadi dasar dari pembinaan
kepribadiannya. Anak menganggap orang tua segala-galanya sehingga anak
mempunyai dorongan yang kuat untuk meniru tingkah laku, cara berbuat dan cara
berbicara orang tua. Pengaruh orang tua pada anak dimulai sejak kecil sampai
dewasa dan pendidikannya.
Anak sebagai tanggung jawab orang tua dihadapan Allah SWT. harus
dididik dan dirawat sebaik-baiknya, baik sebelum lahir maupun setelah lahir
kedunia. Hatinya yang bersih merupakan permata yang berharga, lugu dan bebas
dari segala macam ukiran dan gambaran. Ukiran berupa pembiasaan berbuat baik
akan tumbuh subur sehingga ia akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.1
Pendidikan awal yang diberikan kepada anak akan menentukan proses pendidikan
selanjutnya. Sehingga anak harus dibimbing dan dididik berdasarkan sistem
pendidikan Islam yang sesuai dengan fitrahnya.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dari satu generasi untuk
disampaikan ke generasi berikutnya. Orang tua dalam mendidik anak supaya
dapat mencapai tujuan pendidikan, tentu harus ada upaya lahiriyah sedini
mungkin untuk membentuk anak-anak yang beriman dan berakhlak mulia.
Menurut M. Athiyah Al Abrasyi pendidikan yang terbaik adalah apa yang
diberikan diwaktu kecil. Bila anak dibiarkan tumbuh menurut tabiatnya atau
sifatnya sendiri maka ia akan terbiasa dan akan sukar mengubah jika sudah besar.2
1Muhammad Ali Quthb, “Auladana Fi Dlau-It Tarbiyyatil Islamiyyah “, Penerj. Bahrun
Abu Bakar Ihsan, Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam, Terj. Bahrun Abu Bakar Ihsan,
(Bandung: CV. Diponegoro, 1993), hlm. 58.
2M. Athiyah Al Abrasyi,”At- Tarbiyyatul Islamiyyah”, Penerj. H. Bustami A. Ghani dan
Johar Bahry LIS, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), Cet. II,
hlm. 36.
57
Masa anak-anak merupakan sebuah periode penaburan benih, pendirian
tiang pancang, pembuatan pondasi, yang disebut juga periode pembentukan watak
dan kepribadiannya. Mereka adalah aset, fundamen masyarakat dan generasi
penerus yang akan melanjutkan kiprah insan di dunia yang nyata ini.3 Oleh karena
itu kedua orang tua dan para pendidik anak dituntut untuk dapat memenuhi
kebutuhan anak-anak agar mereka terpelihara serta dapat menerapkan semua
petunjuk dan pedoman yang diberikan kepada mereka untuk bekal kehidupan di
akhirat.
Periode anak adalah masa yang mendasar dan paling setrategis untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam. Para pendidik khususnya orang tua
dituntut untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Pendidikan yang diterima anak dari orang tua menjadi dasar pembinaan
kepribadian anak. Pendidikan anak dapat di rintis sejak kecil sampai dewasa.
Di sinilah pentingnya mendidik anak itu dimulai sejak dini, karena
perkembangan jiwa anak telah mulai tumbuh sejak kecil sesuai dengan fitrahnya.
Dengan demikian fitrah manusia itu harus dibimbing, diarahkan dan disalurkan
sesuai dengan arahnya. Orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan anak. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
عن أَبِي ه ريرةَ: أن ه كان يقولَ : قَالَ ر سولُ الله ص لٌي الله ع لَيهِ و س لٌم :
ما من مولُودٍ إلا ي ولَد ع لى ا ْلفِطْ رةِ فَ أبواه ي هوِدانِ هِ أَو ينصِ رانِهِ أَو
يمجِسانِهِ (رواه المسلم) 4
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda : “Tidaklah seseorang yang dilahirkan kecuali dalam
keadaan fitrah (suci dari kesalahan dan dosa), maka orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi.
(HR. Muslim).
3Abdur Razaq Husain, “Al-Islam Wa Al-Thiful”, Penerj. Lukman Hakim, Hak Anak
Dalam Islam, (Bandung: Penerbit Pustaka, 2001), Cet. I, hlm. 45.
4Imam Abi Husain bin Hajjaj Qusairi An Naisaburi, Sahih Muslim, Juz.IV, (Beirut : Dar
Al-Fikr, tt ), hlm. 2047.
58
Melihat Hadits di atas, dapat diambil suatu pengertian bahwa anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah dan perkembangan selanjutnya tergantung pada
orang tua sebagai pendidik. Orang tua memiliki peranan strategis bagi kehidupan
anak, apakah mau menjadikan Yahudi, Nasrani maupun Majusi.
Khitan merupakn syariat Nabi Ibrahim AS kemudian diikuti Nabi
Muhammad saw dan umatnya. Didalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan yang
dapat diterapkan pada pendidikan anak. Pada usia anak-anak inilah khitan
memiliki peranan yang penting karena menyangkut beberapa hal yang berkaitan
dengan pendidikan anak antara lain sebagai usaha menanamkan nilai-nilai Akidah
Islamiah, menanamkan kebiasaan hidup bersih, menanamkan tangung jawab
ibadah dan menanamkan pendidikan seks pada anak.
Maka dapat ditekankan bahwa pembentukan kepribadian anak yang
shaleh dimulai sejak kecil, yaitu dengan pelaksanaan khitan sebagamana yang
disyariatkan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad serta umatnya. Tujuan utama
diperintahkan khitan adalah untuk melaksanakan kewajiban dalam syari’at agama
seperti shalat.
Dengan demikian khitan merupakan suatu proses menanamkan nilainilai
pendidikan pada anak sebagai bukti keimanannya kepada Allah SWT.
Kepasrahan seorang anak melaksanakan perintah Allah SWT pada usia dini
merupakan pendidikan yang sangat penting bagi kehidupannya. Jadi khitan
mengenalkan kepada anak secara konkret arti pengabdian kepada sang pencipta,
yaitu Allah SWT.
Pada periode ini anak tidak hanya diperkenalkan hanya diperkenalkan
sebatas teori belaka melainkan sudah diberikan penanaman kebiasaan- kebiasaan
menuju kepribadian yang shaleh. Dalam khitan terdapat nilai-nilai yang dapat
diterapkan pada periode tersebut. Penerapan nilai-nilai tersebut antara lain :
A. Menanamkan Nilai-Nilai Akidah Pada Anak
Aqidah Islamiyah perlu ditanamkan pada anak karena menjadi pondasi
dasar untuk menjadi manusia pada masa ini anak sudah dididik dengan
59
pemantapan-pemantapan tentang aqidah. Dengan demikian pendidikan Aqidah
Islamiyah termasuk aspek-aspek pendidikan yang patut mendapatkan perhatian
pertama dan utama dari orang tua.
Menanamkan aqidah kepada anak merupakan sebuah keharusan yang
tidak boleh ditinggalkan dan terdapat lima pola dasar pembinaan iman (Aqidah)
yang harus diberikan pada anak, yaitu membacakan kalimat tauhid pada anak,
menanamkan kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, mengajarkan Al-
Qur'an dan menanamkan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan.
Khitan merupakan sarana orang tua untuk mengenalkan dua kalimat
syahadat pada anak. Dalam masyarakat Indonesia upacara khitan biasanya
dibarengi dengan pengucapan syahadatain. Pengucapan ikrar syahadatain pada
anak yang dikhitan, tentu akan membawa suasana yang lebih sakral. Apalagi jika
diisi dengan ceramah yang materinya mengarah pada makna syahadatain dan
kewajiban anak pasca khitan. Jadi dalam upacara khitan terdapat acara yang dapat
memantapkan aqidah anak dengan pengucapan syahadatain.
Khitan menjadi sunnah Nabi Muhammad SAW. yang harus
dilaksanakan umatnya. Dengan khitan anak telah melaksanakan sunnah
Rasulullah SAW. melaksanakan sunnah Rasul merupakan bagian dari kecintaan
umat kepada Nabinya. Anak yang dikhitan akan lebih dekat kepada Allah SWT.,
dan Nabi Muhammad SAW. sebagai utusan-Nya. Secara tidak langsung anak
yang dikhitan telah ditanamkan hidupnya nilai-nilai aqidah yang hakiki yaitu
mengakui Allah sebagai Tuhannya dan Muhammad saw sebagai utusanNya.
Ada semacam paradigma pendidikan yang berkembang dikalangan
masyarakat muslim indonesia bahwa “anak yang sudah mengaji Al-Qur'an adalah
anak yang sudah yang sudah di khitan, sebab Al-Qur'an sebagai kitab suci hanya
oleh dipelajari anak-anak yang sudah dikhitan”.5 Anggapan seperti itu menjadi
pendidikan bagi anak bahwa anak yang sudah dikhitan akan serius mempelajari
Al-Qur'an sebagai tuntunan dalam hidupnya.
5Jalaluddin, Mempersiapkan Anak Shaleh: Telaah Pendidikan Terhadap Sunnah
Rasulullah Saw, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), Cet. III, hlm. 95.
60
Khitan menjadi sarana bagi anak agar lebih giat dalam mempelajari Al-
Qur'an. Dia merasa dirinya sudah suci dari najis karena memegang Al-Qur'an
harus suci dari hadats dan najis. Dalam diri anak akan merasa punya kewajiban
mempelajari Al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman dalam hidupnya.
Khitan mengajarkan anak berani menegakkan kebenaran demi agama.
Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, inti dari khitan adalah iman. Dengan kata
lain khitan merupakan institusi atau perwujudan dari iman. 6 Tanpa iman anak
tidak mungkin mau memotong kulitnya dan meneteskan darah. Jadi secara tidak
langsung khitan menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak, yaitu dengan
menjalankan perintah Allah SWT dengan memotong kulupnya.
Menanamakan nilai-nilai keimanan pada anak merupakan landasan
pokok bagi kehidupan yang sesuai fitrahnya, karena manusia mempunyai sifat
dan kecenderungan untuk mengalami dan mempercayai adanya Tuhan. Oleh
karena itu penanaman nilia- nilai keimanan pada anak harus diperhatikan dan
tidak boleh dilupakan bagi orang tua sebagai pendidik.
Menanamkan keimanan pada anak yang masih kecil, dapat
mengenalkannya pada Tuhannya, bagaimana ia bersikap pada Tuhannya dan apa
yang mesti ia perbuat di dunia ini. Dengan pelaksanaan khitan, orang tua telah
menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak, karena di dalam khitan terdapat nilai
pendidikan keimanan yang harus diberikan pada anak. Sebagaimana Rasulullah
SAW. mengkhitankan cucunya Hasan dan Husain pada usia bayi, yakni baru
berusia tujuh hari dari kelahirannya.
Oleh karena itu, pendidikan keimanan harus dijadikan sebagai salah satu
pokok dari pendidikan kesalehan anak. Dengannya dapat diharapkan bahwa kelak
ia akan tumbuh dewasa menjadi insan yang beriman kepada Allah SWT.,
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan
keimanan yang sejati bisa membentengi dirinya dari berbuat dan kebiasaan buruk.
6Ahmad Ma’ruf Asrori dan Suhaeri Ismail,Khitan dan Aqiqah: Upaya Pembentukan
Generasi Qur’ani,(Surabaya: Al Miftah, 1998), Cet. II, hlm. 87.
61
Nilai-nilai keimanan dapat ditanamkan orang tua sejak dini. Khitan
merupakan contoh konkret pendidikan keimanan yang dapat ditanamkan pada
anak. Tanpa dasar iman yang kuat, anak tidak mau memotong kulit bahkan
meneteskan darah. Dengan khitan tanpa disadari orang tua telah menerapkan
pendidikan pada anak.
Jadi dalam khitan secara tidak langsung terdapat nilai keimanan yang
dapat dijadikan orang tua dalam mendidik anak. Nilai inilah yang bisa
mendekatkan anak kepada Allah SWT. supaya dia mengenal Islam sebagai
agamanya. Sifat pendidikan keimanan yang terdapat dalam khitan belum bisa
dirasakan secara langsung, maka orang tuanyalah yang harus menerapkan dan
mengajari anak akan pentingnya keimanan. Orang tua harus memberikan
pendidikan ini tahap demi tahap dan terus menerus sampai anak tumbuh dewasa
dan memiliki rasa keimanan yang mantap agar tidak goyah dalam kehidupan ini.
Pendidikan ini yang akan membawanya menjadi anak shaleh sebagai dambaan
orang tua di akhirat.
B. Menanamkan Kebiasaan Hidup Sehat
Hidup sehat sangat erat kaitannya dengan kebiasaan orang sejak kecil,
maka sampai dewasa akan terbiasa dengan hal tersebut. Islam telah memberikan
perhatian pada kesehatan umat manusia umumnya dan kesehatan anak khususnya.
Begitu besar perhatian ajaran Islam terhadap pembinaan ajaran dengan banyak sisi
yang dibahas oleh Islam. Sebagaimana Islam telah menjelaskan secara luas makna
kesehatan itu sendiri.
Dalam rangka melindungi kesehatan dan pertumbuhan anak, syariat
Islam mengajak kepada pemeluknya untuk mengadakan sejumlah kegiatan yang
diperkirakan mampu melindungi, menjaga dan menjamin kesehatan anak dari
berbagai penyakit. Syariat Islam mengajak kepada kebersihan, maka tidak aneh
62
bila menghilangkan kotoran dan penyakit dari anak itu suatu kewajiban. Sebagai
contoh anjuran Islam dalam kesehatan adalah berkhitan.7
Khitan dipandang kaum muslimin sebagai syarat aturan kebersihan.8
Faedahnya untuk kebersihan alat kelamin, agar mudah dibersihkan dari sisa-sisa
air seni. Orang yang tidak dikhitan tidak mungkin bisa bersih, maka dalam Islam
khitan sebagai solusi agar manusia terhindar dari air kencing yang bisa
mengganggu ibadahnya.
Khitan membiasakan anak hidup bersih, karena kebersihan dimulai dari
dirinya sendiri. Dalam khitan tanpa disadari mengandung nilai kesehatan yaitu
Qulfah (penutup kepala penis), apabila tidak dipotong akan sulit dibersihkan
ketika buang air kecil. Dengan memotong qulfah anak dididik untuk terbiasa
dengan kebersihan sejak kecil, yaitu dengan memotong qulfah maka sisa air
kencing akan mudaah dibersihkan.
Begitu besar manfaat khitan bagi anak, sehingga di dalamnya
mengandung nilai–nilai kesehatan yang dapat membiasakan anak hidup bersih.
Anak yang tidak khitan akan merasa takut dengan penyakit yang ditimbulkan bagi
yang tidak khitan. Khitan membiasakan anak hidup bersih, karena kebersihan
dimulai dari dirinya sendiri kemudian lingkungan tempat tinggalnya. Dengan
kebiasaan hidup bersih berarti anak akan merasakan hidup sehat jasmani dan
rohaaani.
Membersihkan kotoran-kotoran pada alat kelamin tidak cukup hanya
mencuci saja setelah buang air kecil. Tetapi yang paling sempurna adalah
mengkhitan kulup yang menutup alat kelamin.9 Kulup yang tidak dipotong akan
sulit dibersihkan setelah kecing. Anak yang tidak dikhitan tidak akan terbiasa
dengan kebersihan diri sendiri. Jadi khitan membiasakan anak terbiasa dengan
7Abu Hadian Syafiarrahman, Hak-hak Anak Dalam Syariat Islam (Dari Janin Hingga
Pasca Kelahiran), (Yogyakarta: Al-Manar, 2003), Cet I, hlm. 75.
8R. H. Su’dan, Al Quran Dan Panduan Kesehatan Masyarakat, (Yogyakarta: PT. Dana
Bakti Pruma Yasa, 1997), hlm, 83.
9Ibid., hlm. 83.
63
kebersihan diri bahkan lingkungan tempat tinggalnya. Kebiasaan hidup bersih
akan membawa anak hidup sehat karena kesehatan dimulai dari bagian terkecil.
Kesehatan dibutuhkan setiap orang, dengan kesehatan aktifitas
keagamaan dan dunia dapat dikerjakan dengan baik. Orang bekerja butuh tubuh
yang sehat, begitu juga dalam melaksanakan ibadah pada Allah SWT. Semua
aktifitas didunia memerlukan kesehatan jasmani maupun rohani. Dengan khitan
anak dididik untuk hidup yang bersih sedang hidup bersih adalah jalan menuju
hidup yang sehat.
Kebiasaan hidup sehat harus diberikan pada anak ketika masih kecil.
Khitan mengajarkan pada anak terbiasa dengan kebersihan sejak kecil. Bagi
kehidupan manusia, kesehatan jelas sangat penting terlebih bagi fisik (lahiriyah)
semata, tetapi yang utama adalah kesehatan hati dan akal. Kesehatan diperlukan
orang untuk ibadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan demikian
tanpa tubuh sehat tidak akan bisa menjalankan ibadah dan dia akan merasa berat.
Mengingat pentingnya kesehatan bagi umat Islam apalagi dalam era
modern seperti sekarang ini banyak sekali penyakit baru yang bermunculan. Maka
sangat perlu bagi orang tua muslim untuk lebih memperhatikan anak-anaknya
dengan memasukkan pendidikan kesehatan sebagai unsur pokok. Khitan sebagai
syariat Islam menjadi sarana orang tua menanamkan kebiasaan hidup sehat.
Ajaran Islam sangat memperhatikan tentang kebersihan dan kerapian
umat. Setiap anak harus diajarkan hidup yang bersih, karena Allah SWT
menyukai orang-orang yang bersih. Firman Allah dalam Al Qur’an Surat Al
Baqarah ayat 222:
( ان الله يحب التوبين ويحب المتطهرين (البقراه : 222
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang bersih. (QS. Al Baqarah: 222).10
10RHA. Soenarjo, et. al, Al-Qur’an dan terjemahnya, (Semarang : Al Wa’ah,1993), hlm.
54.
64
Dengan demikian Islam menganjurkan agar orang tua menjaga
kesehatan anak dimulai sejak dini atau anak masih bayi, karena membiasakan
hidup bersih dan sehat dapat dibiasakan sejak kecil. Maka mulailah membangun
hidup sehat dan bersih sejak anak dilahirkan dan terus dididik hingga menjadi
kebiasaan dalam hidupnya. Begitu juga khitan mengajarkan anak hidup bersih
sejak kecil.
Khitan mendidik anak hidup bersih, karena kebersihan dimulai dari diri
sendiri. Kulup merupakan kulit yang menghalangi kepala penis untuk dibersihkan
dengan air. Anak yang dikhitan akan mudah membersihkan sisa-sisa air kencing.
Dengan khitan anak ditanamkan hidup bersih mulai dari kecil, karena kebersihan
menjadi awal dari kesehatannya.
Kebiasaan hidup bersih dan sehat perlu ditanamkan pada anak sejak dini.
Khitan menjadi solusi pendidikan awal bagi kesehatan anak. Kebiasaan yang baik
akan terbiasa dikerjakannya sampai dewasa. Jadi khitan memiliki nilai-nilai
kesehatan yang dapat diterapkan dalam pendidikan anak, yaitu membiasaksn anak
membersihkan sisa air kencing yang menempel di penis.
C. Menanamkan Tanggungjawab beribadah
Pada masa baligh ini anak mulai ditanamkan kebiasaan-kebiasaan
beribadah seperti shalat. Rasulullah SAW. memberikan tauladan pada umatnya
tentang pendidikan ibadah. Beliau mengajarkan anak yang berusia tujuh tahun
harus sudah dilatih shalat dan ketika berusia sepuluh tahun mulai disiplin
shalatnya sabda Nabi SAW.
عن عمروبن شعيب عن ابيه عن جده قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
مروا اولا دكم بالصلاة وهم ابناء سبع سنين و اضربوهم عليها وهم ابناء عشر
وفرقوا بينهم فى المضاجع (رواه ابو داود) 11
Dari Umar bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya dia berkata :
Rasulullah SAW bersabda : “Suruhlah anak-anak kalian berlatih shalat
sejak mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka jika meninggalkan
11Abi Dawud, Sunan Abi Dawud, Jilid I, (Baerut, Dar Al Fikr, t.t), hlm. 133.
65
shalat pada usia 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka (sejak
usia 10 tahun)”. (HR. abu dawud).
Dari hadits tersebut maka orang tua waajib menanamkan tanggung
jawwab ibadah pada anak sejak kecil. Khitan sebagai syarat sahnya shalat menjadi
amat penting karena dengan memberikan penjelasan keutamaan tentang ibadahibadah
yang diterima Allah SWT adalah suci dari hadas dan najis. Khitan adalah
sarana membersihkan najis yang masih menempel pada penis, tanpa khitan akan
sulit membersihan sisa-sisa air kencing karena masih tertutup kulup.
Ibadah merupakan bukti nyata bagi seorang muslim dalam menyakini
dan mempedomani aqidah islamiyah. Sejak dini anak-anak harus diperkenalkan
pendidikan ibadah dengan cara : mengajak anak-anak ke tempat ibadah,
memperlihatkan bentuk-bentuk ibadah dan memperkenalkan arti ibadah pada
anak.
Satu hal yang diwajibkan syara’ pada anak berusia baligh adalah
menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Sedangkan khitan termasuk
prasyarat mutlak bagi sahnya shalat. Ketika anak mengijak usia baligh, maka ia
berkewajiban menjalani khitan agar kewajiban shalatnya dapat ditunaikan dengan
baik dan benar.12
Apabila anak telah menginjak usia baligh, secara syar’i dirinya sudah
dianggap sebagai seorang mukallaf. Dimana anak sudah bertanggung jawab
sendiri terhadap apa yang diperbuatnya sebagaimana yang disyariatkan agama.
Demikian juga apa yang disunahkan dan diharamkan oleh syariat. Jadi khitan
akan menanamkan tangung jawab pada anak sebagai seorang mukallaf.
Secara syar’i anak yang menginjak usia baligh, ia berkewajiban
melaksanakan shalat dan kewajiban lain yang disyariatkan agama. Khitan
menanamkan pada anak akan tanggungjawabnya, sebagai seorang mukallaf. Anak
yang yang dikhitan akan merasa dirinya sudah besar dan kewajiban ibadah harus
dilaksanakan dengan sempurna.
12M. Nipan Abdul Halim, Mendidik keshalehan anak (Aqiqah, pemberian nama, khitan
dan maknanya), (Jakarta: Pustaka Amani, 2001), Cet. I, hlm. 119.
66
Menanamkan tangung jawab ibadah pada anak akan membiasakannya
melaksanakan kewajiban. Sedang bagi orang tua bisa memberi contoh baik bagi
anak-anak mereka. Pendidikan yang diberikan Luqman pada anak-anaknya
merupakan contoh baik bagi orang tua. Luqman menyuruh anak-anaknya
melaksankan shalat ketika mereka masih kecil.
Dengan khitan diharapkan anak lebih bertanggung jawab pada agama
dan diharapkan menjadi anak shaleh. Khitan merupakan sarana yang strategis
menanamkan tanggung jawab syar’i pada anak. Tanggung jawab ini yang
diharapkan orang tua dalam mendidik anak bisa dilaksanakannya.
Dengan adanya makna pendidikan ibadah pada anak dari praktek khitan,
maka orang tua harus cepat mengkhitankan anak. Khitan yang dilakukan anak
akan memberikan pembinaan kepadanya agar lebih bertanggung jawab terhadap
apa yang disyariatkan agama, yakni shalat.
Sehingga dapat dilihat jelas bahwa khitan merupakan bentuk tanggung
jawab ibadah bagi anak. Khitan mengajarkan anak-anak ibadah, khususnya shalat.
Anak yang sudah dikhitan otomatis memiliki kewajiban dalam syariat Islam.
Anak akan memiliki tanggung jawab menjalankan perintah agama.
Pendidikan ibadah merupakan salah satu aspek pendidikan Islam yang
perlu diperhatikan. Semua ibadah dalam Islam bertujuan membawa manusia
supaya selalu ingat kepada Allah SWT. oleh karena itu ibadah merupakan tujuan
hidup manusia diciptakan-Nya dimuka bumi. Allah SWT. berfirman dalam surat
Adz Dzariyat ayat 56:
( وما خلقت الجن والإ نس الا ليعبدون (الذ ريات : 56
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
menyembahKu. ( QS. Adz Dzaariyat: 56 )13
Dalam khitan ternyata ada nilai-nilai pendidikan yang dapat diterapkan
pada pendidikan anak. Dalam kaitannya dalam ibadah khitan diperlukan dalam
melaksanakannya, karena kesempurnaan ibadah mensyaratkan kesucian. Secara
13R H A. Soenarjo, et. al, op. cit., hlm.. 862.
67
lahiriyyah ibadah (shalat) memerlukan kebersihan rohani maupun jasmani. Hal ini
tidak dapat dilakukan manakala anak belum dikhitan, karena pada kemaluan akan
masih terdapat sisa kotoran air seni yang tertutup Qulfah.
Dengan khitan orang tua telah menanamkan tanggung jawab ibadah pada
anak. Pendidikan ibadah yang benar-benar Islamiyyah mesti dijadikan salah satu
pokok pendidikan anak. Orang tua berharap kelak anak akan tumbuh menjadi
insan yang tekun beribadah secara benar sesuai ajaran Islam.
D. Menanamkan Pendidikan Seks
Bila kita pahami tentang ajaran Islam yang berkaitan dengan pendidikan
seks, yaitu terdapat dalam ajaran khitan. Tanpa kita sadari bahwa khitan bisa
menghindarkan anak melakukan onani. Kulup pada kelamin mengandung lendirlendir
yang bisa merangsang syaraf dzakar yang mengakibatkan anak menggaruknggaruk
penis dan mempermainkannya.14
Dari sudut psikologis, anak yang dikhitan akan merasa dirinya sudah
muslim dan merasa besar, tentu dia merasa malu bila auratnya kelihatan. Anak
akan menjaga auratnya agar tidak terlihat orang lain apalagi melihat aurat orang.
Dengan khitan nilai-nilai pendidikan seks bisa ditanamkan pada anak sejak dini.
Rasulullah SAW memberikan suatu larangan agar setiap orang menjaga
matanya terhadap hal-hal yang dapat mengundang nafsu syahwat dalam dirinya.
Maka beliau memberikan anjuran kepada setiap orang muslim untuk menutup
aurat sehingga tidak mengundang nafsu syahwat. Hal ini dikarenakan aurat
merupakan bagian dari tubuh yang harus dijaga dari pandangan orang
Anak yang mencapai aqil baligh akan memahami persoalan-persoalan
hidup, termasuk tahu bagaimana bergaul dengan lawan jenis. Pendidikan seks
dimaksudkan agar ia mengetahui tentang seks dan bahayanya jika menuruti hawa
nafsu.
Satu lagi pendidikan seks yang diteladankan oleh Rasulullah SAW pada
umatnya adalah pemisahan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan
14Muhammad Ali Qutb, op. cit., hlm. 44.
68
karena berdampak pada perkembangan psikologi. Anak yang sudah besar perlu
ada pemisahan tempat tidur, karena bisa membahayakan bagi perkembangan
jiwanya, apalagi masa-masa pubertas bagi anak dimana anak mulai mengenal
seks. Sabda Nabi SAW.
.... وفرقوا بينهم فى المضاجع (رواه ابو داود) 15
".......Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (sejak usia 10 tahun). (HR.
Abu Dawud).
Ajaran khitan menanamkan pada anak akan arti dewasa. Anak yang
dikhitan akan merasa dewasa, dan dia merasa malu bila bersama saudaranya
apalagi perempuan. Jadi khitan bisa menanamkan pada anak arti pentingnya seks
bagi anak.
Pada masa baligh khitan wajib dilakukan sebab pada masa itu anak
dituntut melaksanakan kewajibannya dalam syariat agama, yaitu ibadah. dengan
adanya khitan anak akan lebih konsentasi pada ibadah dan dorongan seksnya akan
berkurang.
Khitan menjadi penyeimbang antara nafsu binatang dengan tidak
bernafsu sama sekali, jika nafsu birahi melampaui batas, maka orang akan sama
dengan binatang sebaliknya jika tidak mempunyai nafsu tentu ia akan sama
dengan benda-benda mati. Khitan menempatkan pada posisi pertengahan.16
Khitan menanamkan pada anak bahwa hidup tidak hanya mengumbar hawa nafsu
saja.
Pendidikan seks diberikan pada anak sejak ia mengenal masalahmasalah
yang berkenaan dengan seks dan perkawinan. Sehingga ketika anak
tumbuh menjadi pemuda telah mengetahui mana yang baik dan tidak. Anak bisa
membedakan mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang oleh agama, misal
melakukan zina.
15Abi Dawud, op. cit., hlm. 133.
16Ahmad Ma’ruf Asrori dan Suheri Ismail, op. cit., hlm. 99.
69
Dengan adanya khitan orang tua telah menanamkan pendidikan seks
pada anaknya. maka orang tua wajib menjadikan pendidikan seks sebagai pokokpokok
pendidikan anak. Itulah kandungan dalam khitan yang memiliki dimensi
nilai-nilai pada penanaman aqidah islamiyah dengan mengikuti aturan-aturan
syariah sehingga dari khitan ini anak akan termotivasi untuk melaksanakan ibadah
baik mahdhah maupun ghoiru mahdhah. Selain itu juga di dalam khitan terdapat
unsur kesehatan dan pendidikan seks yang dapat diterapkan pada pendidikan anak

Minggu, 15 April 2012

goresan pena dilangit biru

Matahari takmpak tersenyum, mengintip dibalik jendela kamar dengan malu-malu. Seorang gadis cantik tengah merapikan tempat tidurnya, tangannya menggapai-menggapai seprai, sesekali kedua bola matanya bergerak kesana kemari. Setelah dirasanya rapi, ia bergegas mengambil sapu dan lap lantai, tangannya berpegang pada dinding, kadang sesekali ia terjatuh, namun tetaplah senyum yang mengembang di pipinya, membuat lesung pipitn yang semakin membuatnya cantik terlihat jelas. ketika ia hendak menyapukan  kamarnya terdengar dering telephon di ruang tamu.
" kring...,kring...,kring...!!!"
gadis itu dengan gesit segera menyimpan sapunya dan ia kembali menggapai-gapai udara bergegas ke ruang tamu untuk menganngkat telephon.
" kring...,kring...,kring...!!!" suara telephon itu semakin menjadi. Saat diangkatnya.
" hallo..., apa betul ini rumah mbak Cahaya...?"tanya suara disebrang sana
" iya betul.... maaf  ini siapa yah...?"
" saya dari panitia perlombaan cerpen itu mbak, dan saya ingin memberitahukan bahwa mbaklah yang menjadi juaranya...!"
" mas yakin, mas gak ngebohongin saya kan...?"
" kalow mbak gak percaya, besok akan ada orang ke rumah mbak yang akan menjemput mbak untuk hadir dalam acara penerimaan hadiah nanti, ya sudah terimakasih mbak..." suara di san pun tak terdengar lagi

"fan, fanny...!" teriaknya memanggil seseorang
"fan...,fanny..." teriaknya lagi.
"ya,ya...sebentar...!" kata gadis bernama fanny itu yang tak lain adalah sahabat cahaya
" ada apa sih ya...?" tanya fanny penasaran
"fan, aya berhasil...!"
" berhasil apa...?"
" aya berhasil menjadi juara cerpen itu fan..., aya senang banget..."
"aya seriuss...?" tanya fanny tak percaya
"serius...!"
"alhamdulilahh...., ya allah...dan berarti sebentar lagi mata aya akan segera di operasi, wah...selamat yah aya sayang...!"
"makasih fan, aya jadi gak sabar pengen cepet-cepet bisa ngeliat , betapa indahnya dunia ini, dan kecantikan sahabat aya yang satu ini...

Selasa, 21 Februari 2012

Jawaban Dalam Sebuah Mimpi

JAWABAN DALAM SEBUAH MIMPI

cuaca dan teriknya panas matahari tidak membuatnya letih. Seperti biasa ia pulang sekolah dengan menggendong tas yang didalamnya terdapat buku pelajaran dan peralatan tulis lainnya . ia betjalan bagai menentang dunia yang kejam dengan bibir menyunggingkan senyum setiapkali ia berpapasan dengan orang-orang baik yang dikenalnya maupun yang tidak.

Setiap orang yang melihatnya akan menyangka kalau ia adalah orang yang paling bahagia yang tidak pernah sama sekali merasakan kesedihan, memang tidak salah kalau setiap orang beerpikiran seperti itu, karna dalam keseharian gadis kecil bernama Alma itu selalu dihiasi dengan senyuman, walau sebenarnya dilubuk hati terdalamnya ia menyimpan segudang luka dan kesedihan yang amat dalamyang bila ia mengungkap semua kesedihan itu, rasanya takkan sanggup dunia ini menampung air matanya dan setiap orang yang melihatnya tidak akan sanggup tuk tidak ikut menamngis bersama gadis kecil itu.

Hari ini Alma pulang sekolah . seperti biasa , ibu asramanya sudah berdiri di depan pintu asramanya . Alma langsung bersalaman dan masuk ke dalam untuk mengambil mukena, Alma bergegas menuju masjid .Tiba-tiba ibu asramanya memanggilnya

” Alma ...,”
” ya...saya,,, ada apa bu...?”
” Tolong kamu sampaikan pada anak-anak , setelah selesai shalat semuanya harus segera makan, tak boleh ada yang telat...!”

” baik bu...!”

Alma segera pergi sambil berlari-lari kecil ke arah masjid. Memang di asrama itu segala kegiatan ada jadwalnya termasuk jadwal makan , jadi kalau yang terlambat mengambil , ya berarti dia gak akan dapat jatah makan.

***

Setelah selesai shalat Alma memberi tahukan apa yang dikatakan ibu asramanya. Kemudian seperti biasa Alma bergegas ke belakang masjid. Sesampainya disana ia melihat kertas tiga hari lalu yang sengaja di letakkannya . Alma tersenyum senang , diambilnya kertas itu, saat dibukanya terpampang sebuah tulisan

” Hai... aku Alma, Alma lagi butuh teman nie... kalau kamu mau jadi teman Alma balas ya..., besok Alma kesini lagi.”

Itulah isi kertas yang ada di genggaman Alma. Raut wajahnya kembali menampakkan kekecewaan , sudah sering ia menyimpan kertas seperti itu tuk mencari sahabat yang bisa berbagi dalam segala hal.

Seringkali Alma menuliskan sesuatu di dalam buku hariannya dan entah apa yang ia tulis. Kadang ia menulis sambil tersenyum bahagia, tapi tidak jarang ia menulis sambil menangis, mungkin orang akan mengnggapnya gila tapi mau bagaimana lagi, Alma tidak punya siapa-siapa lagi hanya buku dan alam sajalah yang menjadi curahan hatinya. Alma tidak punya sahabat untuknya berbagi disaat ia sedih maupun di saat ia senamg.

Setelah Alma tahu kalau ternyata tidak ada jawaban sedikitpun ia segera berdiri dan membuang kertas yang di genggamnya itu . Dalam hati ia menangis keras

” Alma benci dunia ini , Alma tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini . bunda...Alma kangen bunda... hanya bundalah tempat curahan hati Alma ....”

Hati kecilnyapun bernyanyi lirih.

Kubuka album biru

Penuh debu dan usang

Kupandangi semua gambar diri

Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayat ku

Kata mereka diriku selalu di manja

Kata mereka diriku selalu di timang

Nada-nada yang indah

Selalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Tak kan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

T’lah mengangkat diri ini

Jiwa raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu di manja

Kata mereka diriku selalu di timang

Oh...bunda ada dan tiada dirimukan selalu ada di dalam hatiku...

Tanpa ia sadari air matanya benar-benar jatuh dipipinya yang mungil itu.

***

Setelah selesai shalat isya semua anak-anak memasuki asramanya masing-masing, tak terkecuali Alma, ia langsung tertidur nyenyak

***

Hari itu seperti biasa Alma pergi kebelakang masjid untuk melihat apakah ada jawaban di kertas yang kemarin ia taruh itu.

” Alma harus kesana , ia Alma harus kesana ...” pikirnya

Sesampainya disana Alma kembali menemukan kekecewaan. Alma menangis sejadi-jadinya sambil berkata

” Ya allah...mengapa tidak ada yang mau bersahaat dengan Alma , apakah Alma tidak boleh punya sahabat , apakah Alma akan terus menanggung penderitaan ini , atau mungkinkah mereka tidak tahu kalau Alma membutuhkan seorang sahabat...,”

Alma terdiam sejenak sambil menangis, lalu ia berkata kembali

”lalu kepada siapa lagi Alma harus berbagi cerita selam ini ...,kepada bunda...? itu tidak mungkin...,ayah Alma...? itu juga tidak mungkin. Dunia ini kejam.....am.....am....!!!!!!!”jeritnya

Rintik-rintik air hujan mengguyur bumi bersamaan saat Alma terbangun dari mimpinya .

” Astaghfirullah....,mimpi apa Alma barusan ?, Ya allh Alma lupa baca do’a...”

Alma lalu membaca do’a dan ia kembali tidur.

***

Hari berikutnya Alma kembali kebelakang masjid, ia sangat terkejut kertas yang kemarin ia buang kini telah terbuka rapi dengan suatu tulisan .

” Maaf ya...,aku tidak pernah membalas surat kamu, padahal aku sering menemukan surat kamu. Tadinya aku berpikir kamu hanya iseng, tapi...,kemarin aku melihat kamu menmgis, dari situ aku sadar ternyata kamu memang benar-benar membutuhkan seorang sahabat, mungkin aku bisa menjadi sahabat pena kamu, itu juga kalau kamunya tidak keberatan...!!!!!”

Setelah membaca surat itu nampak jelas kebahagiaan di raut wajah Alma. Ia segera menuliskan jawaban untuk sahabat pena barunya.

” Terima kasih ya kamu udah mau jadi sahabat Alma . Alma senang... banget,kalau Alma boleh tau nama kamu siapa ?”

Alma beranjak pergi setelah meletakkan kertas itu . hari itu matahari nampak tersenyum senang seolah ikut merayakan kebahagian gadis kecil bernama Alma itu.

***

Hari berikutnya Alma kembali kebelakang masjid itu, Alma begitu senang saat melihat kertas balasan dari sahabatnya itu.

” Alma tidak usah tahu tentang aku, bukannya kamu hanya ingin punya teman berbagi saja/, aku siap kok jadi teman curhat kamu...!!!”

Alma hanya terdiam memandangi kertas yang ada padanya . lama ia berfikir dengan jawaban sahabatnya itu.

” Ok deh...gak apa-apa kalu kamu gak mau ngenalin diri kamu ke Alma, tapi kamu harus berjanji kalau kamu akan menjadi teman baik Alma , dan selalu ada di saat Alma membutuhkan kamu...”

Itulah jawaban surat dari Alma.

***

Sering sekali Alma bercerita pada sahabatnya itu, dan selama itu pula Alma tidak pernah tahu siapa sebenarnya sahabatnya itu . Sampai pada akhirnya Alma tidak tahan untuk mengetahui tentang siapakah sahabatnya itu. Alma segera bergegas kebelekang masjid, sesampainya disana ia langsung menuliskan sesuatu untuk sahabatnya itu.

”Hai...,apa kabar ?, mungkin kamu pernah bilang kalau Alma tidak perlu tahu tentang kamu ,tapi rasanya itu tidak adil, kamu banyak tahu tentang Alma sedangkan Alma tahu nama dan wajahmu saja tidak, apakah itu yang disebut sebagai sahabat...???”

Alma lalu meninggalkan kertas itu dan kembali keasrama, tak lama kemudian Alma kembali kebelakang masjid dengan perasaan yang samgat tidak menentu. Saat dilihatnya sebuah kertas.

” Baiklah kalau memang kamu ingin bertemu dengan aku, kita bertemu disini saja...”

Alma tersenyum senang, ia berfikir apakah sahabatnya lelaki ataukah perempuan, Alma terus berdiri menunggu sahabatnya. Namun sama sekali tak ada tanda-tanda kalau sahabatnya akan datang, Alma mencoba lebih sabar, namun sampai rintik-rintik hujan turun sahabatnya tidak juga muncul.

Perlahan-lahan rintik-rintik hujan menjadi guyuran air deras yang sesekali di selingi petir dan di susul suara gemuruh yang terus bersahut-sahutan , rasa takut dan dingin tidak membuatnya menyerah...Alma tetap berdiri menunggu sahabatnya...terdengar petir terus menyambar-nyambar,dan gemuruh semakin bersahut-sahutan. Disaat itu Alma menangis seraya berkata.

”ya allah ...mana sahabat Alma...”suaranya bergetar menahan dingin.

Alma menangis diantara sahutan gugur dan sambaran petir,,,Alma lalu berteriak

” ya allah...apakah Alma tidak berhak untuk bahagia...ya allah...jika memang ini suratan yang telah engkau gariskan untuk Alma..., Alma ikhlas...,ya Allah...,tapi...berikan Alma kesabaran dan ketabahan ya allah...”suaranay semakin parau karena menangis dan menahan dingin.

***

”Alma...,Alma sayang kamu kenapa nak...???”

Suara ibu asramanya membangunkannya dari mimpinya.

” Kamu kenapa nak...?”tanya ibu asramanya lagi

Alma malah menangis semakin kencang. Lalu ibu asramanya memeluknya dan Alma balas memeluknya.

”Alma mimipi bu...!!!”

”Memangnya Alma mimipi apa nak...?”

”Alma mimpi buruk bu...,Alma takut bu...” jawabnya sambil terus menangis.

” ya sudah..., kalau begitu sekarang Alma shalat dulu...,biar pikirannya tenang ya nak...!!!”

Alma mengangguk lemah, ia segera mengambil air wudhu lalu sembahyang. Dalam setiap sujudnya ia hanya menangis dan memohon keadilan kepada tuhan .

Setelah salam , Alma berdo’a meminta keadilan dan petunjuk kepada Allah dengan linangan air mata .

” Ya allah...Alma sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini...,hanya engkaulah tempat Alma memohon,hanya engkaulah tempat Alma mengadu..., dan hanya kepada engkaulah tempat Alma menyerahkan hidup dan mati Alma. Ya allah ..., hanya engkaulah yang berhak atas diri Alma..., Alma tahu kau tidak akan memikulkan beban yang tidak bisa hambamu memikulnya...,oleh karena itu janganlah engkau pikulkan beban berat yang tak sanggup Alma memikulnya...ROBBANAA ’ATINAA FIDDUNYA HASANAH WA FIL AKHIROTI HASANAH WA QINAA ’ADZAABANNAR...AMIN...”

***

Alma bergegas kebelakang masjid, ia telah berjanji tidak akan lagi mengharapkan sahabat penanya, baginya sekarang ibu asramanya sudah cukup untuknya. Sesampainya disana Alma melihat sebuah kertas yang bertulsakan.

” Hai... aku Alma, Alma lagi butuh teman nie... kalau kamu mau jadi teman Alma balas ya..., besok Alma kesini lagi.”

Alma memungut kertas itu dan menyobeknya menjadi menjadi serpihan-serpihan kecil, lalu ia melemparkannya ke udara, dalam seketika kertas itu berhamburan di atas tanah . Alma hanya menitikkan air mata menyaksikan semua itu , tapi ia segera menghapus air matanya dan tersenyum penuh kemengan, lalu alma meninggalkan kertas yang berserakan itu dengan satu kalimat

”GOOD BYE MY FRIEND IN DREAM..!!!’

***

Alma kembali ke asramanya, ia berjalan sambil bernyanyi-nyanyi kecil . ibu asramanya memperhatikannya dari jauh. Alma melirik ke arah ibu asramanya dengan bibir menyunggingkan senyum.

”Alma kenapa, keliatannya Alma lagi senang...” tanya ibu asramanya heran

Alma menghampiri ibu asramanya dan memeluknya erat.

” Makasih ya bu...selama ini ibu baik banget sama Alma...,maafkan Alma yang tidak pernah merasa puas dengan kasih sayang yang ibu berikan...Alma janji mulai sekarang Alma tidak akan menyia-nyiakan ibu lagi...”

Katanya terisak dalam tangis

”Alma sayang...sudah sepantasnya ibu menyayangi Alma...,Alma kan anak ibu juga, ibu janji ibu akan menjadi orang yang menolong Alma bila Alma dalam masalah...,sekarang Alma jangan sedih lagi ya...!!!”

”Terima kasih bu...!!!”

Dunia pun tersenyum, dan senja ikut bahagia melihat Alma yang telah menemukan kebahagiaannya.

THE END

Karya: Siti Ami

Rabu, 08 Februari 2012

first love

First love”
Mungkin kebanyakan orang berfikir , bahwa untuk melupakan cinta pertama adalah mencari cinta yang lain, tapi tidak buatku, aku akan terus bertahan dan berusaha ngedapatin my first love, meskipun harus dengan penuh perjuangan , inilah kisah cinta pertama ku…
Saat itu aku adalah murid pindahan alias murid baru di sekolah ku, di sekolahku yang dulu aku selalu menjadi juara terbaik. Tapi tidak di sekolah ini, aku harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan kembali posisiku yaitu menjadi juara terbaik. Ternyata tidak semudah yang ku bayangkan, di sekolah baru ini aku bersaing secara ketat dengan teman-teman ku. Awal aku pindah ke sekolah ini aku hanya mendapatkan peringkat ke empat, tapi aku tidak putus asa karena ini awal yang indah bagi ku untuk kembali mendapatkan juara terbaik.
Saat semester dua nilai-nilaiku mengalami peningkatan yang cukup membanggakan, entah sebab apa,mungkin karena gak mau tersaingi oleh ku Haya si peringkat pertama meminta aku untuk duduk dengannya, bodohnya aku menurut saja. Padahal banyak teman-teman ku bilang Haya mendekati ku supaya dia bisa memantau aku dari dekat, tapi aku tida mau su’udzon terhadap Haya, maka ku buang jauh-jauh pikiran negatif itu,semenjak aku duduk dengan Haya banyak sekali perubahan yang aku rasakan, awalnya aku tidak memilii teman yang banyak seperti Haya, kini semua teman Haya pun menjadi akrab denganku.
Aku dan Haya bersahabat. Selama bersahabat denganku Haya sering bercerita padaku bahwa ia menyukai seseorang yang juga sekelas dengan kami, Haya berfikir kalau aku dekat dengan lelaki itu, karena Haya tahu kalau rumah ku dengan rumah lelaki itu berdekatan. Padahal boro- boro dekat, kenal aja nggak, yang ada aku selalu risih dengan kehadirannya.
Nama lelaki itu Lutfi, tafi aku lebih sering memanggil dia Reno, karena keluarganya pun memanggil dia dengan panggilan itu. Mungkin Haya memang sangat suka pada Reno, aku sebagai sahabat, akhirnya mencoba untuk membantunya. Aku coba untuk kenal lebih dekat dengan Reno, dari situ aku mulai melupakan rasa risihku pada Reno demi membantu sahabatku Haya.
”Reno, tau gak...?”
”apaan...?”
” Haya tu suka banget ma kamu...!”
Si Reno bukannya ngejawab dia malah senyam-senyum gak karuan, sambil berjalan di depan ku.
”dih...dia gilakaliya...kok Haya bisa-bisanya ya...suka sama orang seperti Reno...”
gumamku dalam hati.
Tapi aku senang juga, karena aku akan berhasil mendekatkan Reno pada Haya.
Aku semakin akrab dengan Reno, tapi masih saja ada perasaan risih itu, setiap kali Reno memintaku untuk mengerjakan tugasnya.
Aku setuju dengan Haya ternyata Reno memang baik, tapi bagi ku kalau hanya baik belum cukup, mungkin di luar sana masih banyak orang yang lebih baik dari Reno. Hari ini aku duduk di depan rumah ku, tiba-tiba ada seseorang mengagetkan ku
” ayo...lagi ngelamunin Reno ya...?” Suara ka Bisma mengagetkan ku.
” idih...siapa lagi yang ngelamunin Reno, yang ada aku risih kalau harus ngedenger nama dia...!”
” alah...jangan gitu Me..., kalau Reno suka ma kamu mo di terima gk...?”
” ih...,apaan sih kak...,udah sana akh...,ganggu orang aja...!’
Kataku sambil melempari kak Bisma dengan kertas yang sengaja aku robek, kak Bisma malah cengengesan
” Tapi...,bener loh Me, Reno itu suka sama kamu...”
” Ih...kakak...!” jerit ku.
Kak Bisma lari sambil tertawa-tawa.
Aku termakan omongan kak Bisma
”Reno suka sama aku...,kaya nya gak mungkin deh...,lagian kalau aku nyampein salam dari Haya, Reno sepertinya seneng banget, ah...,aku harus fokus ke tujuan awal ku yaitu membantu mendekatkan mereka.
***
Inilah awal persahabatanku dengan Haya berantakan berawal dari masalah yang sangat sepele, hari itu aku kebagian jadwal piket, dan aku telah melaksanakannya, memang di kekasku segala sesuatunya harus di laporkan akhirnya Haya melapor kepada wali kelasku yang kebeneran adalah tantenya.
” bu semua yang piket hari ini belum melaksanakan piket...!” tutur Haya pada wali kelasku.
Kontan saja wali kelasku marah dan aku juga teman-teman yang satu piket dengan ku di hukumnya. Kami di suruh memunguti sampah yang ada di semua lingkungan sekolah. Aku sangat sebal pada Haya saat itu, tapi bukan maksudku untuk memutuskan persahabatan kami. Haya salah paham dan akhirnya dia menjauhi ku dan membicarakan semua kejelakan ku pada orang lain bahkan ada seorang teman ku yang bilang kalau Haya selalu menggunjingkan ku dengan panggilan JABLAY, tapi aku tak menanggapinya, setelah itu hubungan kami semakin berantakkan, kami memang sempat baikan tapi begitulah Haya, ia seakan tidak pernah kenal denganku.
***
Singkat cerita kami lulus dan masuk ke sekolah yang kami inginkan masing-masing. Aku dan Haya kembali di sekolah yang sama, sedangkan Reno dia sekolah ke luar kota. Walaupun Reno tidak pernah berkata apa-apa, tapi aku selalu bilang pada Haya lewat teman dekatnya kalau Reno menitipkan salam untuknya, Haya tak pernah menanggapinya. Hingga suatu hari aku mendengar kalau Haya telah berpacaran dengan kakak kelasnya, aku sedikit kecewa karena aku merasa kalau usahaku sia-sia.
Suatu hari pada saat liburan sekolah aku bertemu Reno, aku bilang padanya kalau Haya menitipkan salam untuknya,
”Ren...ada salam tuh dari Haya...!” sebenarnya aku hanya mengada-ngada,
karena aku fikir Reno sangat mencintai Haya. Tapi ternyata aku salah Reno malah menjawab.
”Haya...Haya siapa...?”
Aku sedikit kaget, Reno benar-benar lupa pada Haya atau hanya berpura-pura lupa.
”jangan pura-pura lupa...,aku tahu kamu itu suka kan sama Haya...?”
”Haya siapa...?”
”Haya teman sekolah kamu dulu...!”
”oh...ea aku baru ingat....!”
Hanya itu yang di ucapkan Reno, ia tidak mengatakan ia atau tidak. Aku jadi semakin bingung sebenarnya Reno itu cinta atau tidak sama Haya.
***
Aku mendapatkan jawaban atas kebingunganku itu, saat Reno liburan sekolah, ia sempat meminjam buku ku.aku pun gak tahu apa maksudnya dia meminjam bukuku. Saat dia mengembalikan buku ku daia hanya bilang.
”tanks ya...sory kalau tulisannya acak-acakan...!”
”Tulisan...,apa yang dia tulis di buku ku...?” tanya ku dalam hati.
Itu adalah hari terakhir ku bertemu dengannya. Karena penasaran aku segera membuka bukuku, lembar perlembar aku buka, dan ada satu lembar yang mengagetkan.
” YA HABIBATI LAA TA KHOPI WALAA TAHZANI MAA DUMTU ANA MA’AKI....”
”inikan tulisan Reno...!”
Pikir ku, apa dan siapa yang dia maksud, apakah yang dia maksud itu aku, aku segera membuang pikiran ku itu, tapi semakin aku mencoba melupakan kata-kata itu, aku semakin tak bisa untuk mendeletenya dari pikiran ku. Apa yang terjadi dengan aku, perasaan apa yang sedang ku rasakan ini, apakah ini yang namanya cinta, tapi rasanya aku tidak mungkin mencintai seseorang, aku pun tak pernah mengerti dengan arti cinta itu sendiri. Atau...apakah ini yang di sebut cinta pertama, tapi mengapa harus Reno yang menjadi cinta pertama ku bukankah dulu aku sangat membencinya, dan bukankah Haya juga mencintai Reno, mana mungkin aku mencintai seseorang yang juga di cintai sahabatku walau aku tahu kalau Haya telah mempunyai kekasih.
” ah...,ini tidak mungkin...!”
Aku terus membatin semoga semua ini tidak akan pernah terjadi.
***
Sebelumnya aku tak mudah percaya pada yang namanya lelaki. Tapi entah mengapa saat ini aku begitu percaya padanya bahkan aku berfikir dialah lelaki terbaik yang pernah aku kenal. Aku kembali bertemu Reno dan dia bilang kalau daia suka sama aku telah lama. Aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak bisa menolak saat Reno memanggilku dengan panggilan sayang. Entah bagaimana ceritanya aku dan Reno berpacaran. Berita itu langsung sampai ke telinga Haya.
” dia tuh tega banget...,ngerebut cinta pertama gue...!”
Kata Haya. Aku tahu Haya berkata seperti itu dari temanku yang juga temanny Haya.
Aku merasa bersalah pada Haya, tapi aku pun tak dapat memungkiri kalau aku juga mencintai Reno. Aku pikir itu kesalahan Haya sendiri, mengapa saat itu dia malah mencari pengganti Reno, mengapa dia malah mencari pelampiasan untuk cintanya. Dan sekarang setelah Reno dimiliki orng laian dia baru bilang kalau Reno’s her first love. Aku tak mungkin melepaskan Reno’s my first love itu begitu saja.
Aku berniat untuk menceritakan semua ini pada Reno, jikalau Reno sudah tahu dan dia lebih memilih aku maka akulah orang yang paling beruntung, tapi jika dia memilih Haya atau perempuan lainnya, apa boleh buat. Reno bahagia akupun bahagia.

Ku tak tahu mengapa aku maludisetiap dya ada di dekat ku
Aku sesat bila dya tak ada tak ingin aku jauh darinya
Ada rasa yang tak biasa yang mulai ku rasa
Dan yang entah mengapa mungkinkah ini pertanda aku jatuh cinta
Cinta ku yang pertama
Ex : Ime Naira Az-zahra juganakourazi